Selasa, 11 Mei 2010

Berapa Orang ke Sorga Jika Hari Ini Yesus datang Kedua kalinya?

Data penganut agama di Dunia The last 2009. Jumlah populasi dunia saat ini (sampai akhir tahun 2009) adalah 6,78 miliar manusia. The World Almanac and Book of Facts 2009 mencatat data 8 jenis keyakinan manusia yang paling banyak dianut di seluruh dunia adalah sbb:

• Muslim 1,57 miliar;
• Kristen 2,2 miliar (1,1 miliar di antaranya adalah Katholik Roma), jika dipisah, Islamlah agama mayoritas di dunia;
• Atheis 1,1 miliar;
• Hindu 900 juta;
• Konghucu/Kepercayaan China 395 juta;
• Buddha 377 juta orang;
• Pengikut ajaran Sikh 23 juta;
• Yahudi itu jumlahnya ‘hanya’ 15 juta saja di dunia ini;
• Lain-Lain 200 juta

Dr. Rod Bell, president of the Fundamental Baptist Fellowship of America, memperkirakan bahwa 50 persen dari anggota gereja hidup tanpa Kristus. Perkiraannya ini sesuai dengan perkiraan Bob Jones, Sr. …yang pada tahun 1940 juga memperkirakan 50 persen. Dr. BR. Lakin memperkirakan bahwa 75 persen masih terhilang. WA. Criswell bahkan akan terkejut bila melihat 25 persen anggota jemaatnya di sorga. Dr. Bob Gray, yang cukup lama melayani sebagai gembala Trinity Baptist Church of Jacksonville, Florida, suatu kali berkata bahwa mungkin 75 persen dari orang-orang yang telah ia baptiskan ternyata belum diselamatkan. Billy Graham meletakkan jumlah pada 85 persen (beberapa tahun lalu) ketika AW. Tozer dan konsultan Southern Baptist Jim Elliff menaikan menjadi 90 persen.

Ini adalah jumlah yang membuat shock untuk diyakini, namun tidak mengherankan… banyak orang masih terhilang walaupun sudah ada dalam gereja yang tak kurang-kurangnya terus meningkatkan berbagai metode penginjilan… Di negeri ini (America) dari pesisir ke pesisir Kekristenan begitu banyak dengan ribuan gedung gereja dan jutaan anggota, sungguh berat untuk menyatakan begitu dalam permasalahannya. Alasannya begitu banyak yang berpikir bahwa mereka telah diselamatkan namun pada kenyataannya masih terhilang sebagai akibat dari kesalahmengertian tentang maksud keselamatan. Banyak orang taat agama yang percaya bahwa mereka adalah orang Kristen sejati karena beberapa kriteria eksternal atau yang tampak dari luar. Ini mungkin karena mereka merasa sudah berdoa untuk diselamatkan. Ini juga mungkin perasaan mereka yang menduga dirinya telah diselamatkan.

Alkitab memberikan peringatan menghadapi dependensi terhadap hal-hal yang salah untuk keselamatan. (Jim Binney, Issues of the Heart, Fall 2000, hal. 4)

Ketika tokoh Injili seperti AW. Tozer berkata bahwa 90% dari anggota gereja kita masih terhilang berarti kita sedang dalam masalah! Bahkan Billy Graham suatu kali berkata bahwa 85% dari anggota gereja kita belum diselamatkan. Ini adalah perkiraan yang menakutkan.

Beberapa tahun lalu, Dave Hunt pernah memperkirakan bahwa dari 1,8 miliar orang Kristen, yang akan terangkat jika hari ini Rapture, maka hanya 250 Juta orang Kristen yang Rapture (Mengalami Pengangkatan).

Berdasarkan data Penduduk Dunia saat ini dari The World Almanac and Book of Facts 2009, Saya memperkirakan hanya 220 juta yang akan masuk Surga jika hari ini semua orang mati. Angka 220 juta didapat dari 20% (15% Kristen + 5% Katolik) terdiri dari 165 juta Kristen (15% dikali 1,1 M) dan 55 juta Katolik (5% dikali 1,1 M).

1Tim. 4:1, Dan Roh mengatakan dengan jelas, bahwa pada waktu-waktu yang akan datang beberapa orang akan gugur dari iman karena memberi perhatian kepada roh-roh yang menyesatkan dan ajaran-ajaran setan-setan,

2Tim. 3:1 Dan ketahuilah ini, bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar,

2Tim. 3:2 karena manusia akan menjadi pencinta diri sendiri, pencinta uang, pembual, takabur, penghujat, tidak patuh kepada orang tua, tidak tahu bersyukur, tidak kudus,

2Tim. 3:3 tiada kasih sayang, tidak mau berdamai, penuduh, tiada kendali diri, ganas, benci akan kebaikan,

2Tim. 3:4 pengkhianat, ceroboh, pongah, cinta akan kesenangan lebih daripada cinta akan Elohim,

2Tim. 3:5 sambil mengenakan suatu bentuk kesalehan tetapi telah memungkiri kuasanya; dan, hindarilah hal-hal ini.

2Tim. 4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, tempelaklah, tegurlah, nasihatilah dengan segenap panjang sabar dan pengajaran!

2Tim. 4:3 Sebab waktunya akan tiba, ketika mereka tidak dapat bertenggang rasa terhadap pengajaran yang sehat, sebaliknya sesuai dengan keinginan mereka sendiri, mereka akan mengumpulkan para pengajar bagi diri mereka sendiri, agar pendengarannya digatalkan,

2Tim. 4:4 dan sesungguhnya mereka akan memalingkan pendengarannya dari kebenaran dan mereka akan dibelokkan kepada dongeng-dongeng.

2Tim. 4:5 Namun engkau, tenangkanlah pikiranmu dalam segala sesuatu, jalanilah penderitaan, lakukanlah pekerjaan pemberitaan injil, tunaikanlah tugas pelayananmu!

Luk. 10:2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.

Jika anda adalah gembala sidang di Gereja anda, lakukanlah survei kepada semua jemaat di gereja anda, adakah anda bisa yakin bahwa 10% di antara mereka sudah Kristen yang Lahir Baru (yang sudah diSELAMATkan)? Jika YA, bersyukurlah. Tugas masih banyak rupanya. (DW)

KISAH ALERGI HIDUP

Seorang pria mendatangi seorang Guru. Katanya : "Guru, saya sudah bosan hidup. Benar-benar jenuh. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu gagal. Saya ingin mati".
Sang Guru tersenyum : "Oh, kamu sakit".
"Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati".
Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Guru meneruskan : "Kamu sakit. Penyakitmu itu bernama "Alergi Hidup". Ya, kamu alergi terhadap kehidupan. Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan ini mengalirterus, tetapi kita menginginkan keadaan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit. Usaha pasti ada pasang-surutnya. Dalam berumah-tangga, pertengkaran kecil itu memang wajar. Persahabatan pun tidak selalu langgeng. Apa sih yang abadi dalam hidup ini ? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita".
"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu benar-benar bertekad ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku", kata sang Guru.
"Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup lebih lama lagi", pria itu menolak tawaran sang Guru.
"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati ?", tanya Guru.
"Ya, memang saya sudah bosan hidup", jawab pria itu lagi.
"Baiklah. Kalau begitu besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini... Malam nanti, minumlah separuh isi botol ini. Sedangkan separuh sisanya kau minum besok sore jam enam. Maka esok jam delapan malam kau akan mati dengan tenang".
Kini, giliran pria itu menjadi bingung. Sebelumnya, semua Guru yang ia datangi selalu berupaya untuk memberikan semangat hidup. Namun, Guru yang satu ini aneh. Alih-alih memberi semangat hidup, malah menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.
Setibanya di rumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut "obat" oleh sang Guru tadi. Lalu, ia merasakan ketenangan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai ! Tinggal satu malam dan satu hari ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.
Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Ini adalah malam terakhirnya. Ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya amat harmonis. Sebelum tidur, ia mencium istrinya dan berbisik, "Sayang, aku mencintaimu". Sekali lagi, karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis.
Esoknya, sehabis bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Setengah jam kemudian ia kembali ke rumah, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat dua cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali dan berkata : "Sayang, apa yang terjadi hari ini ? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku sayang".
Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini, Bos kita kok aneh ya ?" Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan menghargai terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.
Pulang ke rumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya sambil berkata : "Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu". Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan : "Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, ayah selalu tertekan karena perilaku kami".
Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya ?
Ia mendatangi sang Guru lagi. Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi dan berkata : "Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh. Apabila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan".
Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP

Kutukan terselubung di balik ramalan nasib

Harun Jusuf, mantan tukang kwamia (ramal nasib), pernah sangat tersohor. Kini, usai bertobat, dengan blak-blakan ia mengungkapkan bahaya kutukan terselubung di balik ramaln nasib. Ini karena, setiap ramalan yang keluar dari mulutnya, akan menjadi kenyataan kecuali kalau si pasien bertobat dan melepaskan kutuk dari ramalan itu tersebut.

Dengan demikian, bohong besar kalau ahli ramal dikatakan bisa mengetahui kejadian apa yang terjadi di masa datang. Yang benar, ahli ramal akan menyusun skenario kejadian apa saja yang bakal dialami pasien (umumnya kejadian buruk), dan dengan pertolongan roh jahat, skenario ini akan diwujudkan ke alam nyata.

Menurut Harun, roh setiap pasien yang dengan sukarela berkonsultasi kepadanya, berada di dalam cengkeraman roh jahat yang bersemayam di diri Harun saat itum “Roh pasien harus tunduk pada roh saya, apa pun yang saya perintahkan. Misal, jika saya meramalkan bahwa orang itu akan bercerai, maka rohnya tunduk 100% dan dia pasti akan bercerai. Padahal, belum tentu pasien itu akan bercerai. Justru, roh yang ada di dalam diri saya yang menakdirkan dan merencanakan ini dan itu,” papar Harun.

Oleh sebab itu, seorang tukang kwamia yang reputasinya semakin baik, i berarti roh yang ada di dalam dirinya juga semakin berbahaya. Singkatnya, kutukan yang dialami pasien berasal dari tukang kwamia. Kutukan ini, secara tak sadar, dijalankan oleh roh yang ada di dalam diri pasien. Misal, jika ia dikutuk bahwa tahun depan perusahaannya akan mengalami kebangkrutan—meski ia sudah sangat berhati-hati dalam menjalankan perusahaannya—tetap saja akan bangkrut karena rohnya sudah tunduk sepenuhnya kepada roh tukang kwamia.

Seorang Kristen yang mengunjungi tukang kwamia, juga akan mengalami hal yang sama. Ini karena orang itu melepaskan diri dari karunia Tuhan, tidak lagi tunduk kepada Tuhan tetapi tunduk kepada roh jahat. Dikatakan Harun, banyak juga di antara pasiennya yang beragama Kristen, “Makanya, setiap ada kesempatan, saya selalu bersaksi di gereja supaya menghentikan kebiasaan itu,” aku Harun.

Meramal nasib di tukang kwamia, berarti juga harus memberikan imbalan atau tumbal, yakni nyawa salah seorang anggota keluarga, “Di dunia ini tidak ada yang gratis, di alam roh juga demikian,” imbuh Harun. Ini sendiri juga dialami Harun, yang terpaksa kehilangan dua anaknya.

Kutukan tidak hanya ada dalam praktik ramalan nasib, tetapi juga shio dan horoskop. Menurut Harun, kepercayaan terhadap lambang shio, memberikan dampak buruk dalam kehidupan. Sebabnya, shio adalah lambang binatang dan tidak ada binatang yang berwatak atau bernasib baik. Kelinci misalnya, melambangkan ketidaksetiaan, naga artinya kesombongan, ular berarti licik, tikus merusak, kerbau melambangkan kebodohan, dan pelbagai hal lainnya. Jika shio ini dipercayai, maka hidup juga akan diwarnai sifat dan sikap yang ada pada binatang-binatang tersebut,

Ini sama dengan horoskop, yang juga mengambil sifat-sifat binatang. Jika mempercayai shio dan horoskop, berarti menyerahkan jiwa kepada iblis dengan suka rela. Dan mengubah jiwa manusia menjadi sama dengan binatang.

Selasa, 04 Mei 2010

Jangan Sia-siakan Hidupmu!!! (KISAH NYATA)

Suatu Minggu pagi yang dingin di daerah Boston, AS, seorang pendeta naik ke mimbar dengan membawa sebuah sangkar burung yang usang dengan beberapa ekor burung gereja di dalamnya. Jemaatnya merasa heran mengapa pendeta ini membawa sangkar tersebut sambil berkhotbah.

Pendeta ini mulai khotbahnya demikian, "Kemarin saya bertemu dengan seorang remaja pemilik sangkar burung ini dengan beberapa burung di dalamnya. Kelihatannya, dia menusuk-nusuk mereka dengan kawat, membuat kaget dengan suara keras dan mengguncang-guncangkan sangkar dengan hebat. Burung-burung gereja yang malang tersebut basah kuyup, kedinginan, dan ketakutan."

Lalu si pendeta tersebut menanyakan kepada remaja tersebut apa yang akan ia lakukan terhadap burung-burung itu. Remaja itu menjawab bahwa ia akan terus menyiram, mempermainkan, menteror, menakut-nakuti, bahkan menyiksa burung-burung tersebut sepuas hatinya.

Lalu si pendeta bertanya: "Apa lagi yang akan kau lakukan setelah puas menyiksa burung-burung malang itu?"

Si remaja tersebut dengan sinis menyatakan bahwa begitu ia puas mempermainkan burung-burung yang jelek, tidak berharga, tidak berarti itu, ia akan membiarkan kucing kesayangannya memangsa burung-burung yang tidak berharga itu.

Mendengar penjelasan anak remaja tersebut, si pendeta kemudian bersikeras untuk membeli burung-burung tersebut dengan harga yang cukup tinggi, walaupun nilai tersebut tidak sebanding dengan burung-burung semacam itu. Dengan nada tidak percaya si remaja berkata: "Mengapa Anda begitu berminat membeli burung-burung yang jelek, tidak berharga dan tidak berarti ini? Mengapa Anda harus berkorban dan pada saat yang sama menghentikan kenikmatan saya?" Namun setelah terjadi tawar menawar yang cukup panjang dan alot, akhirnya si remaja bersedia menerima uang hasil penjualannya dan pergi dengan perasaan terheran-heran.

Lalu, si pendeta melanjutkan khotbahnya: Suatu hari Tuhan Yesus bertemu dengan Setan dan menanyakan aktivitasnya akhir-akhir ini. Setan menjawab bahwa dia sedang sibuk membuat hidup manusia sengsara. Dengan tertawa terbahak-bahak dia bercerita bagaimana dia mengajarkan kebencian, isri, dengki dan rasa permusuhan kepada manusia. Juga dia sedang giat menghasut bangsa-bangsa untuk saling memojokkan satu sama lain, menyerang dan saling membunuh. Ia juga mengajar untuk membuat persenjataan yang lebih ampuh, bom yang lebih dahsyat untuk saling menghancurkan. Di dalam hidup sehari-hari manusia akan mengalami stres berat karena masalah keluarga, uang, pekerjaan dan seribu satu masalah yang menyebabkan hilangnya damai sejahtera dan sukacita.

Mendengar semua itu, Yesus segera menawarkan untuk 'membeli' manusia dari cengkeraman Setan. Dengan terheran-heran Setan balik bertanya mengapa Yesus mau melakukan semua itu. Ia bertanya, "Bukankah manusia-manusia itu adalah makhluk yang jahat, brengsek, nakal dan tidak tahu berterima kasih. Mengapa Yesus mau repot-repot membelinya?" Toh, akhirnya Setan akan membunuh semua manusia yang ada dalam cengkeramannya setelah dia puas bermain dan menyiksanya.

Namun karena Yesus bersikeras, Setan menuntut harga yang sangat mahal agar Yesus tidak mau menebusnya. Harga yang diminta adalah kesengsaraan yang tak tertahankan selama hidup-Nya di bumi, hidup dalam keterbatasan manusia, dan pada puncaknya mati secara mengenaskan di kayu salib. Dengan singkat Yesus menjawab, "Saya akan lakukan semua itu!" Ya. Yesus sudah membayar kita yang tidak berharga dan tidak berarti dengan harga yang sangat mahal: hidupNya sendiri!

Pengorbanan yang tersia-siakan
Tony Campolo dalam bukunya, "Who Moved The Price Tag?" menceritakan kisah nyata ini: Seorang pemuda brilian lulusan dari West Point Academy, sebuah akademi militer prestisius di Amerika, langsung dipercayakan untuk memimpin satu peleton pada perang Vietnam.

Suatu malam, mereka diserang oleh gerilyawan Vietcong sehingga keadaan mereka sangat terdesak, meskipun akhirnya mereka sempat menghindar. Sang pemuda ini berhasil menyelamatkan semua orang yang ada di dalam regunya. Di saat mereka bersiap-siap melarikan diri, mereka mendengar suara erang kesakitan seseorang dari regu mereka yang tertembak.

Pemuda tersebut berusaha kembali untuk menolong anggotanya yang kesakitan tersebut. Namun, semua orang dalam regu tersebut menghalangi niatnya untuk menolong rekan itu, mengingat kondisi yang sangat berisiko. Tetapi, si pemimpin ini bersikeras untuk kembali dan menyelamatkan rekannya yang terluka. la berhasil membopong rekannya tersebut dengan berlari menghindari tembakan musuh. Namun, saat mereka hampir mencapai garis aman, tubuhnya tiba-tiba rebah tertembus beberapa butir peluru musuh. Akhirnya, sang permmpin tewas seketika, namun nyawa anak buahnya tertolong.

Beberapa tahun setelah peristiwa itu, kedua orangtua dari sang pemimpin mendengar bahwa pemuda yang diselamatkan oleh anaknya berada di kota mereka. Dengan senang hati mereka mengundang pemuda itu untuk makan malam bersama. Tepat pada waktu yang disepakati, ternyata si pemuda tersebut tidak muncul juga. Setelah menunggu sekitar 1 jam lamanya, tiba-tiba si pemuda tersebut muncul dalam keadaan mabuk.

Ketika sedang makan malam bersama, acapkali si pemuda mengeluarkan kata-kata kotor, mengumpat, dan sama sekali tidak menunjukkan rasa hormatnya terhadap kedua orangtua dari pemuda yang telah mati untuk menyelamatkan nyawanya.

Begitu si pemuda itu pulang, sambil berpelukan dan menangis, pasangan bapak dan ibu sangat menyesalkan pengorbanan anaknya untuk orang yang bukan saja tidak tahu berlerima kasih, tetapi juga telah menyia-nyiakan hidupnya sendiri. Betapa lebih berharganya, apabila orang ini yang mati dan anak mereka tetap hidup untuk mengabdi kepada keluarga, bangsa dan negara.

Tuhan Yesus telah mati untuk Anda. la telah membayar hidup Anda dengan hidup-Nya sendiri dengan harga yang begitu mahal. Ia menebus kita dengan penderitaan yang luar biasa dan Ia mati di atas kayu salib yang melambangkan puncak dari penghinaan, derita, dan kesakitan yang pernah diderita oleh seseorang di dunia ini. Jika Anda seorang yang menyadari kebenaran ini, jangan sia-siakan pengorbananNya. Tunjukkan kasih dan ucapan syukur Anda kepadaNya, undang Dia masuk dalam hidup Anda dan dengan taat melakukan setiap kehendakNya.

Freddy W
kepuasansejati@yahoo.com

Desa Di Bali Yang Cinta Yesus

Desa Belimbing Sari cinta YesusBali sangat identik dengan sebuah agama tertentu namun ada sebuah desa di Bali yang seluruh warganya beragama Kristen yaitu Desa Blimbing Sari. Hal ini bisa dilihat dari tanda salib bergaya Bali yang tergantung di sekitar 250 rumah milik warga Desa Blimbing Sari.

Menurut Pendeta Ketut Suyana Ayub, gembala sidang Gereja Kristen Protestan di Bali, nenek moyang mereka membangun desa ini pada tahun 1939, pada awalnya hanya ada 39 keluarga. Mereka menganggap tanah ini sebagai tanah perjanjian. Penduduk desa diajarkan tentang nilai-nilai kerja keras dan istirahat. Setiap keluarga mendapat dua hektar tanah dari pemerintah di mana mereka bisa bertani dan memelihara sapi. Bahkan anak-anak di panti asuhan pun diajarkan tentang nilai-nilai pekerjaan.
"Orang-orang Kristen baru memiliki semangat yang sangat kuat bagi kehidupan mereka Mereka mengerti desa ini adalah negeri yang dijanjikan Tuhan. Karena doa mereka, berkali-kali, desa ini terpilih sebagai desa terbaik secara ekonomi, spiritual, bahkan yang terbaru kami terpilih sebagai tempat yang bebas dari narkoba dan perjudian, " ungkap Pendeta Ayub.

Ayub percaya bahwa alasan lain iman penduduk desa tetap kuat adalah karena mereka masih menyembah dalam gaya nenek moyang mereka.

Dan karena kasih Allah yang dirasakan dalam komunitas ini, pemukim baru yang bukan orang percaya pun mulai tertarik kepada iman Kristen. Salah satunya adalah Giman, seorang bekas penganut kepercayaan lain, dia bersaksi, “Saya sakit dan seorang warga desa membantu saya untuk dioperasi. Saya tinggal di antara orang-orang Kristen. Mereka baik kepada saya dan banyak membantu saya. Kemudian saya belajar tentang Kekristenan. Sekarang saya percaya pada Yesus Kristus sebagai Juruselamat saya sendiri.”

Ni Ketut Sudarmiasih juga mantan penganut kepercayaan lain, saat ini dia belajar di panti asuhan Kristen. Dia mengaku, dulu dia tidak yakin tentang keselamatan tapi ketika dia percaya kepada Yesus Kristus, dia tahu bahwa dia akan bersama Yesus di Surga.

Hal yang paling menakjubkan dari semua itu, desa Kristen ini memiliki tingkat kejahatan nol persen. Saat ini, pemerintah dan organisasi-organisasi swasta berduyun-duyun datang ke Desa Blimbing Sari untuk belajar dari contoh tersebut. Desa Blimbing Sari telah menjadi teladan bagi kita untuk menjadi terang dan garam di tengah dunia ini sehingga nama Tuhan dimuliakan.

Source : cbn.com/dan via jawaban.com

Hitler Pernah Berniat Mencuri 'Kain Kafan Yesus'

Shroud of Turin atau kain kafan Turin yang dipercaya sebagai kain yang pernah membungkus jasad Yesus setelah wafat disalib, sampai saat ini tetap terpelihara baik keberadaannya. Konon, kafan tersebut juga pernah mencuri perhatian diktator Nazi, Adolf Hitler.

Hitler yang berniat memiliki kain tersebut membuat skrenario pencurian setelah kunjungannya ke Italia pada 1938. Untungnya aksinya itu digagalkan aksi berani beberapa rahib Benedictine. Meski antek-antek Hitler menemukan lokasi rahasia penyimpanan relik suci itu, mereka tak bisa menyentuh kain kafan Turin. Sebabnya, sekelompok biarawan mengelilingi altar tempat kain tersebut tersimpan. Demikian dilaporkan kantor berita Italia, ANSA.

Menurut sejarahwan, Hitler memang terobsesi dengan simbol-simbol agama, juga hal-hal gaib. Dalam wawancara yang dipublikasikan majalah Italia, Diva e Donna, Pastor Andrea Davide Cardin, direktur perpustakaan Montevergine, mengungkapkan, kafan suci itu dipindahkan ke tempat rahasia di Campania atas perintah Royal House of Savoy—lembaga pemilik kain itu dan Vatikan.

"Resminya, tujuan pemindahan untuk melindungi kain itu dari kemungkinan pemboman di Turin. Namun faktanya, kain itu dipindahkan untuk menghindari Hitler yang tampak terobsesi dengan benda itu," kata dia. "Ketika mengunjungi Italia pada 1938, orang Hitler yang juga petinggi Nazi menanyakan hal yang tak biasa dan bertubi-tubi tentang kafan Turin."

Dijelaskan Cardin, pada 1943 ketika tentara Jerman mencarinya, kafan itu berada di biara Montevergine, para biarawan di sana berpura-pura berdoa kusyuk di depan kain itu disimpan. "Itulah satu-satunya penyebab kain itu tak bisa direnggut antek-antek Hitler," tambah dia

Kain kafan Turin selamat, dan tetap tersembunyi di biara tersebut sampai tahun 1946, ketika dikembalikan ke Katedral Santo Yohanes Baptist di Turin. Tak hanya sekadar kain. Kain Turin memiliki citra samar, sosok pria tinggi berambut panjang, berjenggot. Di bagian pergelangan tangan dan pergelangan kaki, seperti bernoda darah—mirip posisi Yesus ketika dipaku dan disalib.

Para ahli telah berulang kali mempertanyakan keasliannya—apakah benar kain kafan Turin pernah membungkus tubuh Yesus. Namun, kain kafan Turin yang diliputi misteri tetap menarik perhatian. Kain kafan Turin yang misterius terebut akan dipamerkan di Katedral Turin pada 10 April-23 Mei 2010. Ini adalah pertama kalinya kain tersebut ditunjukkan untuk umum sejak tahun 2000. Diperkirakan dua juta orang dari seluruh dunia akan menyaksikan kain kafan Turin saat dipamerkan. (perthnow/viva)

Kutukan terselubung di balik ramalan nasib

Harun Jusuf, mantan tukang kwamia (ramal nasib), pernah sangat tersohor. Kini, usai bertobat, dengan blak-blakan ia mengungkapkan bahaya kutukan terselubung di balik ramaln nasib. Ini karena, setiap ramalan yang keluar dari mulutnya, akan menjadi kenyataan kecuali kalau si pasien bertobat dan melepaskan kutuk dari ramalan itu tersebut.

Dengan demikian, bohong besar kalau ahli ramal dikatakan bisa mengetahui kejadian apa yang terjadi di masa datang. Yang benar, ahli ramal akan menyusun skenario kejadian apa saja yang bakal dialami pasien (umumnya kejadian buruk), dan dengan pertolongan roh jahat, skenario ini akan diwujudkan ke alam nyata.

Menurut Harun, roh setiap pasien yang dengan sukarela berkonsultasi kepadanya, berada di dalam cengkeraman roh jahat yang bersemayam di diri Harun saat itum “Roh pasien harus tunduk pada roh saya, apa pun yang saya perintahkan. Misal, jika saya meramalkan bahwa orang itu akan bercerai, maka rohnya tunduk 100% dan dia pasti akan bercerai. Padahal, belum tentu pasien itu akan bercerai. Justru, roh yang ada di dalam diri saya yang menakdirkan dan merencanakan ini dan itu,” papar Harun.

Oleh sebab itu, seorang tukang kwamia yang reputasinya semakin baik, i berarti roh yang ada di dalam dirinya juga semakin berbahaya. Singkatnya, kutukan yang dialami pasien berasal dari tukang kwamia. Kutukan ini, secara tak sadar, dijalankan oleh roh yang ada di dalam diri pasien. Misal, jika ia dikutuk bahwa tahun depan perusahaannya akan mengalami kebangkrutan—meski ia sudah sangat berhati-hati dalam menjalankan perusahaannya—tetap saja akan bangkrut karena rohnya sudah tunduk sepenuhnya kepada roh tukang kwamia.

Seorang Kristen yang mengunjungi tukang kwamia, juga akan mengalami hal yang sama. Ini karena orang itu melepaskan diri dari karunia Tuhan, tidak lagi tunduk kepada Tuhan tetapi tunduk kepada roh jahat. Dikatakan Harun, banyak juga di antara pasiennya yang beragama Kristen, “Makanya, setiap ada kesempatan, saya selalu bersaksi di gereja supaya menghentikan kebiasaan itu,” aku Harun.

Meramal nasib di tukang kwamia, berarti juga harus memberikan imbalan atau tumbal, yakni nyawa salah seorang anggota keluarga, “Di dunia ini tidak ada yang gratis, di alam roh juga demikian,” imbuh Harun. Ini sendiri juga dialami Harun, yang terpaksa kehilangan dua anaknya.

Kutukan tidak hanya ada dalam praktik ramalan nasib, tetapi juga shio dan horoskop. Menurut Harun, kepercayaan terhadap lambang shio, memberikan dampak buruk dalam kehidupan. Sebabnya, shio adalah lambang binatang dan tidak ada binatang yang berwatak atau bernasib baik. Kelinci misalnya, melambangkan ketidaksetiaan, naga artinya kesombongan, ular berarti licik, tikus merusak, kerbau melambangkan kebodohan, dan pelbagai hal lainnya. Jika shio ini dipercayai, maka hidup juga akan diwarnai sifat dan sikap yang ada pada binatang-binatang tersebut,

Ini sama dengan horoskop, yang juga mengambil sifat-sifat binatang. Jika mempercayai shio dan horoskop, berarti menyerahkan jiwa kepada iblis dengan suka rela. Dan mengubah jiwa manusia menjadi sama dengan binatang.